Terkini

Bagaimana Sejarah Pasar Baru Bandung?

BANDUNG,(Golali) - Pasar Baru adalah salah satu pasar tertua di Kota Bandung, yang sampai saat ini tetap menjadi tujuan belanja terutama kebutuhan pakaian alias fashion. 

Dikutip dari siaran pers Humas Pemkot Bandung, inilah sekilas perjalanan Pasar Baru Bandung : 

1. Pasar Baru memiliki sejarah panjang, letika Belanda membangun Kota Bandung, para pedagang dari berbagai daerah seperti Tasikmalaya, Garut, Cirebon, Banten, Pekalongan, Palembang, berdatangan untuk mengadu nasib di Bandung.

2. Pasar Baru adalah pasar tradisional yang dibangun sebagai pengganti pasar daerah pecinan, yang pernah dibangun pada tahun 1884 silam.

Pasar ini menjadi tempat untuk menampung para pedagang yang berasal dari Pasar Tjigoeriang di Kepatihan. Saat itu Pasar Kepatihan yang dibangun tahun 1812 terbakar akibat huru-hara Munada pada 30 Desember 1842.

Munanda merupakan Cina Muslim dari Kudus yang bertumbuh besar di Cianjur, lalu ia pindah ke Bandung. Munanda mulai bekerja di Begel menjadi residen, namun ia mengkhianati kepercayaan atasannya karena kasus penyelewengan dana, sehingga dipenjarakan dan disiksa oleh Begel.

Karena tidak terima dengan perlakuan tersebut, Munanda melakukan aksi balas dendam dengan membakar Pasar Tjigoeriang yang kini menjadi tempat pertokoan Kings, Kepatihan.

3. Pasar Baru dibangun tahun 1906 dan sebagian besar bangunannya sudah dalam bentuk pasar yang permanen, karena sudah banyak jajaran toko bagian depan dan los-los pasar dibagian belakang.

Pada tahun 1930, di Pasar Baru sudah semakin banyak bangunan permanen yang besar dan bertingkat. Lalu pada 1935, Pasar Baru menyandang predikat pasar terbersih dan tertata rapi di Pulau Jawa. Pasar Baru dibangun kembali tahun 1970 dengan versi yang lebih modern, namun tidak menghilangkan kesan tradisionalnya.


Baca juga : Di Mana Alamat Pasar Baru Bandung?


4. Jika menyusuri kawasan Pasar Baru, pasti terdapat beberapa jalan besar atau gang kecil yang bernama Dulatip, Tamim, Alkateri, Ence Aziz, Durman, dan nama jalan lainnya. Nama-nama yang disebutkan itu bukanlah nama sembarangan, namun bukan pula nama yang diambil dari pahlawan.

Nama-nama ini diambil dari para saudagar pribumi yang dulu sempat tinggal dan melakukan usaha perdagangan di tempat tersebut. 

5. Pada 2001, Pasar Baru dibangun ulang menjadi konsep modern seperti toko bertingkat, dan tak hanya menjual bahan pangan saja namun berbagai macam barang.

6. Sejak saat itu suasana pasar tradisional mulai memudar, sehingga Pasar Baru dengan konsep modern diresmikan pada 21 Agustus 2003, dengan nama Pasar Baru Trade Center. (Yatni Setianingsih/Golali.id)